Huruf-huruf
telah menjadi makanan pokokmu sekian lama
Yang
kau panen dari buku-buku di dalam kamarmu
Yang
kau jaga sebagai markas penyelamatan
Bertahun-tahun
kau mendidik jiwamu di gelanggang jalanan
Menanggalkan
petuah usang di bangku perkuliahan
Sebab
kau ingin merdeka dan memerdekakan
Dengan
teguh, kau masih di sisi kiri orang-orang tertindas
Membela
mereka yang dihakimi secara semena-mena
Meski
kau sendiri mesti mengecap ketidakadilan
Sedang
aku hanyalah satu dari kumpulan orang-orang yang kalah
Mengabdi
kepada kekuasaan dan mengejar ilusi kemapanan
Menghitung
tanggal gajian menuju tempo cicilan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar