Kau
menjejaki usiamu dalam satuan detik
Yang
membuat perjalananmu mengulur lambat
Dengan
durasi kepedihan yang awet di dalam memorimu
Hingga
kau mendewasa berserta dendam dari masa kecilmu
Kepada
ayah yang memperbudak dirimu demi mimpinya
Kepada
ibu yang menuntut dirimu demi gengsinya
Kini,
buah cintamu sedang bertumbuh
Kau
memanjanya untuk membalaskan amarahmu
Karena
kau merasa tak berhak menjadikannya siapa-siapa
Sebab
kehidupannya akan menjadi tanggung jawabnya sendiri
Sebab
kegagalannya akan menjadi pelajarannya sendiri
Dan
kau hanya pengiring yang mesti memaklumi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar