Minggu, 07 Juni 2020

Obrolan Hati

Awalnya dari keisengan saja. Hamdi prihatin membaca kekalutan Dina, seorang perempuan yang ia idam-idamkan, di Twitter. Atas keprihatinannya, ia lantas membuat sebuah akun anonim bernama X-MU. Tujuannya adalah menjebak teman sekampusnya itu agar masuk ke dalam ruang mayanya, sehingga ia bisa membantu sang idaman keluar dari permasalahan hatinya.

Untuk melancarkan aksinya, Hamdi pun mencirikan akun tersebut sebagai kanal konsultasi psikologis yang bebas untuk warganet yang butuh teman mengobrol. Berserta seruan agar warganet tidak sungkan mencurahkan perasaannya, ia pun membangun citra profesional akun itu dengan mengunggah kata-kata motivasi yang ia pahami sebagai seorang mahasiswa psikologi.

Sampai akhirnya, ia berhasil menjebak sang pujaan.

Dina: Hai, X, aku sangat terpuruk.

X: Apa yang terjadi? Ceritakanlah.

Dina: Kekasihku menikah dengan wanita yang lain, dengan sahabatku sendiri. Padahal aku dan dia telah berjanji untuk tidak akan berpisah selamanya. Aku merasa hidupku tidak berguna lagi. Aku merasa kehabisan daya untuk menjalani hidup.

X: Tenang, Din. Tenanglah. Jangan putus asa dan melakukan tindakan yang bodoh.

Dina: Tetapi bagaimana aku bisa menjalani hidup dengan amarah dan perasaan malu yang harus kutanggung sepanjang hidupku?

X: Kau hanya perlu membangun persepsi positif tentang persoalan yang sedang kau alami. Pandanglah masalahmu dari perspektif yang lain. Bisa jadi, pengkhianatan yang kau alami sekarang ini, lebih baik ketimbang kau mengalaminya setelah hubungan kalian berlanjut sampai menikah dan memiliki keturunan. Bisa jadi, kau diberkati dengan perpisahan yang lebih cepat dari seseorang yang memang tidak pantas untukmu di masa depan.

Dina: Jadi, apa yang harus aku lakukan?

X: Bersabarlah! Kau harus berusaha untuk melupakan masa lalumu dan kembali membangun masa depanmu. Kau harus menjaga dirimu baik-baik, sebab pasti, ada seseorang yang ingin menemukanmu dalam keadaan baik-baik saja. Seseorang yang akan mencintaimu selamanya. Seseorang yang lebih baik untukmu. Yakinlah.

Dina: Baiklah, X. Terima kasih.

X: Sama-sama.

Tentu Hamdi sangat senang sebab rencananya berhasil. Ia telah mengetahui pokok permasalahan sang pujaan, dan ia bisa mengambil langkah pendekatan yang tepat. Namun ia harus menanggung akibat lanjutan dari kelihaiannya mengelola akun X-MU. Tanpa terduga, orang-orang yang doyan menggalau, akhirnya mulai mengikuti dan menanggapi akun itu secara positif.

Hari demi hari, popularitas akun X-MU semakin meningkat. Beberapa warga Twitter yang entah datang dari mana, mulai meluapkan kata hatinya tanpa segan-segan, seolah-olah mereka berbagi cerita dengan seorang yang memang patut dipercaya. Sedang di balik layar, Hamdi semakin mengokohkan dirinya sebagai tuhan yang mengetahui rahasia hati mereka.

Lambat laun, respons penggemar akun X-MU pun semakin tak terkendali. Semakin banyak di antara mereka yang tidak sekadar menanggapi unggahan X-MU, tetapi mulai mengirimkan pesan langsung yang berisi keluhan pribadi, sembari berharap mendapatkan saran penenang hati. Sampai akhirnya, Hamdi kewalahan untuk membalas kiriman para penggemar yang terlalu berharga untuk diabaikan.

Demi mengurus keluhan demi keluhan hidup para penggemar X-MU, Hamdi pun menceritakan sisi terselubungnya itu kepada seorang sahabat baiknya, Zen. Setelah teman kuliahnya itu bersepakat untuk tidak mengungkapkan identitas mereka kepada siapa-siapa, Hamdi pun mendapuknya sebagai asisten yang akan membantu membalas pesan-pesan warga Twitter.

Namun setelah mengalihkan kesibukannya pada Zen, rancana besar Hamdi untuk fokus menindaklanjuti aksi penguntitan mayanya terhadap Dina di dunia nyata, harus terhenti. Sebelum ia menyingkap takdir jodohnya, takdir mautnya malah lebih dahulu bersua. Jantungnya yang prematur sejak lahir, secara mendadak, kehilangan daya untuk memompa darah, hingga ia meninggal bersama rahasia hatinya.

Tetapi takdir cinta Zen, jauh berbeda. Sepeninggal Hamdi, ia akhirnya menemukan sesosok perempuan yang menggetarkan hatinya di antara klien X-MU di masa lalu. Setelah sesi perkenalan yang segera ia lakukan melalui akun pribadinya, dan setelah melakukan pendekatan jitu di dunia nyata, ia pun berhasil menaklukkan sang perempuan yang juga teman sekampusnya itu.

Kini, dengan keadaan hidup yang terasa membahagiakan, Zen pun mengenang Hamdi sebagai orang yang sangat berjasa baginya. Ia merasa banyak berutang budi pada sahabat baiknya itu. Terutama karena berkat Hamdi, ia berhasil menemukan berlahan jiwanya. 

Malam ini, di dalam kamarnya seorang sendiri, Zen pun kembali masuk ke dalam akun X-MU. Sebagai pengontrol X-MU satu-satunya, ia hendak mengecek kalau-kalau ada hal yang perlu ditanggapi dari para penggemar. Sampai akhirnya, ia menemukan sebuah pesan langsung dari seorang perempuan yang kini telah menjadi kekasihnya:


Hai, siapa pun kau di sana, terima kasih telah membantuku bertahan di masa lalu. Kau benar, aku telah berhasil menemukan seseorang yang memang lebih baik untukku.

Dina Dinarti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar