Senin, 27 Juni 2016

Tanah Air Mata

Ada tanah surga yang gersang
Tak terurus setelah pacul menggembar-gemburkannya
Para pribumi penggarap terusir tuan tanah
Dipaksa tak berdaya di rumah sendiri
Miskin dan terbuang
Demi rumah-rumah tak berjiwa

Tanah ini subur
Dibasuh darah para pejuang
Merdeka dari kolonialisme
Dan seketika pula, dicaplok para bedebah
Hutan belantara jadi batang kokoh tak berdaun
Alam damai jadi kota penuh hiruk-pikuk
Hura-hura sesak-menyesakkan
Membunuh kemanusiaan
Tapi, ini hidup bagi pemilik modal

Tanah ini milik siapa-siapa
Utopia kaum borjuis, terwujud
Modernisasi yang memenjarakan
Tercipta dengan keringat para budak
Terwujud atas nama kemajuan
Konsep absurd
Senyap
Ironis

Ibu pertiwi telah terbunuh
Ada air mata di balik tembok kesenjangan
Orang-orang tersisih, hanya jadi sapi perah
Pelayan nafsu bejat penjajah sesungguhnya
Memakan daging saudara sendiri
Menjijikkan!

Negara ini telah terbeli
Merdeka untuk kaum kapitalis
Ekonomi kerakyatan menjadi slogan kosong
Kata-kata uang jadi ayat suci
Kesejahteraan sosial mengawang-awang
Haruskan menyesal lahir di tanah ini?
Jangan!
Ini hanya tanah yang terjual
Maka. belilah dengan perlawanan!
Lawan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar