Dendam
mengikatkan hatiku padamu
Sejak
kau pergi dengan sesimpul senyuman
Menggenggam
erat jemari pasangan pelampiasanmu
Setelah
diamku melewatkan waktu yang tepat untuk berjanji
Hingga
cinta kita tertinggal dan terus menggantung di tubir kata-kata
Sampai
kini, aku tetap begini
Masih
bertahan dengan pertanyaan yang sama:
“Jikalau
mungkin, masihkah ada keinginanmu untuk menyambungkan cinta kita?”
Kemarin
telah kusampaikan maaf kepadamu
Untuk
salahku telah menderamu dalam penantian
Semoga
sanggup hatiku melepaskan cintamu dari harapanku
Setelah
sekian lama aku tersiksa mendoakan kesengsaraan untukmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar