Kamis, 01 Desember 2022

Rayuan Topeng

Pagi-pagi, kau terbangun dari buai mimpi
Dengan wajah polos dan tubuh telanjang
Menghadap ke cermin yang begitu jujur
Mengingatkan lagi semua penghinaan
Yang membuatmu membenci ketunaan
Sampai kau menolak menjadi diri sendiri
 
Kau seketika berubah menjadi seniman
Melukis wajah orang lain di wajahmu
Menyontek rupa-rupa bintang iklan
Dengan perwarna bermerek asing
Yang kau tebus tanpa peduli ongkos
Meskipun porsi makan harus berkurang
 
Kau lalu melangkah percaya diri
Meninggalkan rumah untuk pameran
Menjumpai petopeng dan beradu riasan
Saling berbalas dengan senyuman yang palsu
Karena kau tak ingin dipecundangi mereka
Sebab kau dengki pada kepalsuan mereka
 
Namun kau pulang dengan kecewa
Sebab kurang pujian dari kawananmu
Untuk corak kulit, alis, dan juga bibirmu
Hingga kau menghapusnya secepat mungkin
Sampai kekasihmu menyahut, “Hai, Cantik.”
Tetapi kau sama sekali tidak tersanjung
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar