Bertahun-tahun
kau berjuang jadi dewasa
Mengubur
kekanakan di lahan perkawinan
Memercikkan
cinta dan memadamkan benci
Bertahan
dengan alasan untuk tetap bertahan
Sampai
akhirnya, buah hatimu terlahir
Kau
bersarkanlah ia dengan teguh kesabaran
Dengan
sepenuh kepedulian yang tidak bersyarat
Hingga
kau merasakan tangisnya sebagai kejahatanmu
Kecemasan
lalu menghantuimu perlahan
Anakmu
bertumbuh tanpa mengingat kasihmu
Kau
mengenangnya, sedang ia makin melupakanmu
Mendewasa
dan menjadi durhaka seperti dirimu dahulu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar