Jalan
pernah menjadi kelas bagimu
Tempat
peraduan antara modernitas dan kemanusiaan
Ketika
para dosen menyucikan kehidupan dengan teks-teks yang mati
Kau
mendapati kepedihan sebagai ilmu dari orang-orang yang tergilas roda
pembangungan
Tujuh
tahun lamanya kau menempa diri
Menghalau
angin barat menyapu kesamarasaan sebangsamu
Tetapi
orang-orang telanjur mengimani mesin sebagai tumpuan kaki kehidupan
Dalam
perlombaan konsumtif yang membuat putar jarum jam melebihi kecepatan rotasi
bumi
Tinggallah
kau sebagai pengenang harapan
Berharap
bencana turun dari langit dan menyurutkan peradaban
Sebab
teknologi telah merekayasa pikiran manusia untuk menghancurkan dunia
Sedang
kau makin terasing untuk bertahan hidup di jalan setapak yang perlahan
diselimuti aspal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar