Rumah
adalah gudang keinginannya
Makin
luas, terasa makin sempit juga
Karena
keserakahan dan kepelitan telah menyesaki
Setelah
kamar-kamar menidurkan barang-barang mahal
Sedang
ruang tamu menjadi aula pameran benda-benda antik dan bergengsi
Hingga
mobil-mobil mewah dan bunga-bunga istimewa menjejali halaman
Terlindung
di balik pagar yang mengancam niat fakir agar tidak mengusik
Setiap
kali sebelum tamasya, waktunya terkuras untuk memilih
Begitu
banyak pakaian dengan warna dan corak berbeda di lemarinya
Ia
harus memakai konfigurasi yang tepat demi kharisma dan muruah dirinya
Karena
sepanjang perjalanan, mata-mata jelata akan terus mengintai
Melihat-lihat
gambaran untuk mewujukan impian muda mereka
Bahwa
kelak, mereka pun akan sukses jikalau berjuang
Merangkak
perlahan menuju puncak kejayaan
Kemiskinan
memang telah membuatnya berubah
Setelah
menjual kata-kata harapan, ia duduk di kursi jabatan
Selama
bertahun-tahun, ia pun meraup upeti untuk membalaskan dendamnya
Sekumpulan
terimah kasih dari pemodal yang membutuhkan kuasanya
Yang
ia manfaatkan untuk terus mempertahankan penjarahannya
Melanggengkan
kemiskinan agar ia tetap bisa membeli suara
“Pilihlah
aku untuk lima tahun lagi, demi kesejahteraan kita semua!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar