Setelah
menyulut api neraka di rumahnya sendiri
Demi
suara-suara untuk kuasa dunia
Sampai
mengobarkan suara-suara caci-maki
Berbulan-bulan
kemudian ia terusir paksa
Pahalanya habis untuk membeli ketenangan
Sedang
tanah pelarian bukan untuk hidup selamanya
Sekadar
persinggahan bagi kampung halaman
Ia pun
ingin pulang ke tanah lahirnya sendiri
Memulai
hidup baru untuk menebus dosa-dosanya
Ketika
rumah baginya telah menjadi ibu tiri
Dan ia
telah dicap sebagai anak durhaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar