Dunia
penuh tuntutan. Manusia dipaksa berpacu dalam pergumulan tanpa henti. Akhirnya,
terburu-buru. Merasa dikejar-kejar waktu yang sebenarnya konstan. Detik demi
detik terasa bergulir begitu cepat. Semenit serasa sedetik, sejam serasa semenit,
sehari serasa sejam, dan seterusnya. Momen penting pun tak lagi dinikmati.
Setiap peristiwa berlalu bagitu saja, tanpa sedikit kesan yang membekas.
Rekreasi jadi ritual tak bermakna.
Di
dunia tanpa batas ruang dan waktu, detik-detik berlalu tanpa kekhidmatan. Peristiwa
pun terlewati tanpa pemaknaan. Orang-orang gandrung hura-hura, tapi lupa
berdialog dengan dirinya sendiri. Wajah-wajah ceria sebenarnya topeng yang
menutupi kesunyian batin. Saat berada di satu detik, pikiran melanglang buana
ke detik berikutnya. Momen yang kita jalani serasa tak pernah benar-benar
dinikmati, sebab waktu dipilah-pilah, antara yang menyenangkan dan membosankan.
Sikap
yang salah jika merisaukan masalah, apalagi berusaha menghindarinya. Keburu takut,
padahal masalah belum datang menghampiri. Jika begitu, rentang waktu hingga
masalah itu diselesaikan atau selesai dengan sendirinya, menjadi detik-detik yang
serasa di neraka. Waktu berlalu tanpa ingin dirasakan. Hampa, bahkan
menakutkan. Keadaan sama terjadi jika kita mengkhayalkan kebahagian di masa
mendatang. Ada keinginan agar waktu cepat mengantarkan pada momen yang
dinantikan itu. Akhirnya peristiwa yang dihadirkan waktu di saat penantian, diabaikan
begitu saja.
Begitu
banyak peristiwa penting tak diacuhkan, hanya demi menggapai angan indah di
waktu mendatang. Mengharapkan waktu berlalu cepat dan membuat masalah-masalah
mati suri. Betapa menyiksanya detik demi detik jika begitu. Padahal jika
disadari, waktu yang penuh momen menantang sangatlah berharga. Penuh dengan pelajaran.
Seharusnya dihadapi dengan gagah berani. Kadang juga orang terlalu cepat larut
dalam angan-angan. Membayangkan bagaimana jadinya saat berada di waktu yang
telah dinanti, sampai lupa menikmati proses yang begitu menyenangkan.
Setiap
detik dalam hidup, harus dinikmati sepanjang waktu. Jangan diabaikan. Momen di setiap
detik akan terasa berharga jika dihadapi, serta dibarengi kesiapan menerima segala
kemungkinan setelahnya. Hidup tak akan bahagia dalam ketakutan, termasuk saat menghindari
masalah. Sebaiknyalah membuka mata dan melihat kenyataan hidup yang
sesungguhnya, tentang apa yang sedang dialami. Sebab hidup yang sebenarnya adalah
yang tengah dijalani, bukan yang ditakutkan atau diharapkan di masa mendatang.
Sudah
saatnya menjadi pengendali waktu. Menikmati momen di setiap detik agar berkesan.
Menekan laju waktu dengan mengamati hal-hal kecil yang sering kali terabaikan. Menikmati
kesederhanaan lebih baik daripada memimpikan kesempurnaan. Menjalani peristiwa
dengan kesadaran penuh adalah sikap yang tepat. Hidup pun akan benar-benar terasa jika demikian. Untuk itu, dibutuhkan ketenangan agar makna kejadian yang
dialami, bisa diresapi dengan baik.
Memburu
waktu, sesungguhnya, sama dengan mengejar bayang-bayang. Hanya kesia-siaan dan
kehampaan yang terasa jika menjalani momen dengan tergesa-gesa. Saatnya kita berjalan
berirama dengan waktu, atau bahkan mengabaikan ukuran waktu demi menghayati makna
detik demi detik yang dihadapi. Sungguh akan menyenangkan jika menyelami setiap
detik beserta momen yang dihadirkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar