Terpasung pada keraguan
Tergantung
di alur detik
Bertanya
tentang kapan
Semasih
kelu lidahku yang pengecut
Antara
berharap atau melupakanmu
Hanya
diam
Jauh
sudah
Tentang
kita yang berjarak
Ditopang
dunia yang tak menentu
Di
bawah langit yang telah berganti musim
Mencari
arah di balik tabir berkabut
Menerka-nerka
takdir
Mustahil,
mungkin, atau pasti?
Entahlah
Setengah
windu kulalui dengan kebodohan
Hanya
diam
Adakah
kau merasa?
Jika
saja kuutarakan semua
Rinduku
sedalam samudera
Namamu
kusebut sebanyak butiran pasir di pantai
Khayalan
bersamamu, menembus langit ke tujuh, di surga
Adakah
keberanianku berbuah bahagia?
Cukup
sudah
Biar
kupendam
Jika
masih mungkin
Ingat-ingatlah
Tentang
rumah yang telah lapuk
Rumah
kecil kita
Yang
kita tinggalkan tanpa janji apa-apa
Tanpa
ikrar
Ada
banyak pertanda di sana
Dariku
yang sebisa berbisik di ruang pengap mimpi
Dengarlah
keheningan rinduku di dinding sepimu
Ada
keluguan yang mengharapkan kita bersama
Sebuah
harapan yang bisu
Sebuah
tanda tanya, di balik tanda tanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar