Minggu, 04 September 2016

Tanda Tanya

Aku dilanda kekalutan
Terpasung pada keraguan
Tergantung di alur detik
Bertanya tentang kapan
Semasih kelu lidahku yang pengecut
Antara berharap atau melupakanmu
Hanya diam

Jauh sudah
Tentang kita yang berjarak
Ditopang dunia yang tak menentu
Di bawah langit yang telah berganti musim
Mencari arah di balik tabir berkabut
Menerka-nerka takdir
Mustahil, mungkin, atau pasti?
Entahlah
Setengah windu kulalui dengan kebodohan
Hanya diam
Adakah kau merasa?

Jika saja kuutarakan semua
Rinduku sedalam samudera
Namamu kusebut sebanyak butiran pasir di pantai
Khayalan bersamamu, menembus langit ke tujuh, di surga
Adakah keberanianku berbuah bahagia?
Cukup sudah
Biar kupendam

Jika masih mungkin
Ingat-ingatlah
Tentang rumah yang telah lapuk
Rumah kecil kita
Yang kita tinggalkan tanpa janji apa-apa
Tanpa ikrar
Ada banyak pertanda di sana
Dariku yang sebisa berbisik di ruang pengap mimpi
Dengarlah keheningan rinduku di dinding sepimu
Ada keluguan yang mengharapkan kita bersama
Sebuah harapan yang bisu
Sebuah tanda tanya, di balik tanda tanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar