Ayah
atau ibumu berkata sayang
Memanja
kala masing-masing
Menemuimu
sendiri-sendiri
Menjanjikan
cinta dan cita
Dan
mereka tak lagi bercinta
Sekolahkah
yang kau tuju, Nak?
Ruang
pencari uang dan tanda jasa
Di
mana kau belajar sendiri atau bermain
Sebelum
guru selesai rapat soal gaji
Menunggu
jam pukulmu tiba entah berapa kali
Disuruh
mengepel toilet dengan lidahmu
Atau
malah menjamahmu sembunyi-sembunyi
Masyarakatkah
yang kau harapkan, Nak?
Wali
angkatmu bertebaran di mana-mana
Mengajarimu
bermain sambil mencari uang
Entah
di jalan raya, atau di gedung bertingkat
Hingga
kau pulang berjalan kaki sambil menjilat gula-gula
Menuju
medan permainan di sela gedung bertingkat
Di
atas bekas lapangan desa yang terjual
Kala
mereka berpesta porah
Hingga
kapan-kapan kau terlindas mobil mereka tanpa disalahkan
Negarakah
yang kau harapkan, Nak!
Sudah,
jangan berharap
Tidur
saja sampai kiamat
Sampai
para pejabat berani menyalahkan dirinya
Sampai
mereka berhenti menyalahkan negara di dalam kendalinya
Sebab
tiada dayamu untuk bahagia
Selain
mati sebelum balig di tanah terkutuk ini
Menuju
surga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar